SEJARAH
PENINGGALAN PULAU KRETA YANG BERKAITAN DENGAN PERKEMBANGAN EKONOMI, PERTAHANAN,
POLITIK, DAN SOSIAL BUDAYA
Sejarah Eropa Kuno berawal dari
kehidupan masyarakat Pulau Kreta yang terletak disebelah selatan Yunani dengan
pusat pemerintahannya di Knossus. Selain Knossusmasih ada kota-kota besar yang
lain yaitu Phaestos, Tylissos, Hanos. Letak Pulau Kreta sangat strategis yakni
di tengah-tengah jalur pelayaran antara Mesir, Yunani dan Mesopotamia. Keadaan
tersebut dimanfaatkan oleh masyarakat Pulau Kreta untuk hidup dari sektor
pelayaran dan perdagangan. Selain itu Pulau Kreta juga menjadi jembatan budaya
antara Asia, Afrika dan Eropa.Sejarah Pulau Kreta dapat diketahui darikarya
sastra berupa legenda dan mitologi karangan penyair Homerus yang berjudul
Illiad dan Odysseia. Homerus menceritakan Pulau Kreta yang indah permai,
memiliki tidak kurang dari 90 kota. Uraian tersebut diperkuat oleh Sir Arthur
Evans dari Inggris yang pertama kali melakukan penggalian pada tahun 1878 M.
Dengan penggalian tersebut ditemukan bukti-bukti arkeologi mengenai kejayaan
Pulau Kreta di masa yang lalu.
A.
Perkembangan Ekonomi
Dari
gambar yang diamati jelas bahwa letak dari pulau kreta itu sangat strategis
dimana menjadikan mereka sebagai persinggahan dari berbagai saudagar ataupun
perdagangan antar dunia. Hal ini yang membuat perekonomian pulau kreta menjadi
maju dengan pesat, karena banyak terjadi kegiatan ekonomi, sebab para pedagang
antar benua itu harus membeli atau mengisi bekal makanan agar dapat melanjutkan
perjalanannya. Tetapi mungkin juga, ada pedagang yang sengaja menjual hasil
komuditas daerahnya ke Pulau Kreta, karena berfikiran di Pulau Kreta itu
merupakan berkumpulnya pedagang antar benua. Ada satu hal yang menjadi sorotan,
ketika melakukan proses perdagangan, apakah ada satu patokan ataupun satuan
mata uang yang dipakai untuk menjual ataupun membeli?
Pelayaran
dan perdagangan membuat tingkat kemakmuran yang tinggi pada masyarakat Pulau
Kreta dan terdapat juga kota- kota pusat dagang, yaitu Knossus dan Phaestos,
dengan bangunan gedung yang terbuat dari batu bata dan ada bangunannya yang
bertingkat. Dan Pulau Kreta mengenal sistem gerabah , seni pahat, dan sistem
pengecoran logam. Dan mereka telah mengenal tulisan yang disebut tulisan Minos
yang berasal dari nama seorang Raja besar di Pulau Kreta.
B.
Pertahanan
Pulau
Kreta ialah sebuah pulau yang terletak ditengah timur laut Mediterania yang
dikeliling pulau kecil, untuk itu pulau kreta memiliki kawasan laut yang luas
yang merupakan system pertahanan pulau kreta serta di dalam istana di buat
labirin atau yang berarti mudah tersesat yang merupakan bangunan istana yang di
desain agar orang yang masuk mudah tersesat karena susunan kamar, ruangan, dan
lorong- lorong agar penjahat yang masuk untuk mengambil kekayaan istana
tersesat. Sistem pertahanan di Pulau Kreta tidak kuat, karena mereka tidak
memiliki satuan tentara militer hanya membuat pertahanan dari bangunan saja.
C.
Politik
Sistem Pemerintahan Yunani tidak
pernah memiliki sistem pemerintahan sentralisasi melainkan desentralisasi
karena tiap-tiap polis mengembangkan sistem pemerintahan masing - masing.
1.
Sparta Konstitusi
Sparta membagi
masyarakat menjadi 3 golongan yaitu :
1. Citizens atau orang-orang Sparta
yang jumlahnya antara 5-10% dariseluruh penduduk. Mereka terdiri dari para
penguasa dan tentara.
2. KaumHelot : merupakan sebagian besar
dari penduduk yang bekerjasebagai petani, buruh tani dan pelayan dari
orang-orang Sparta.
3. Peiroikoi yaitu yang tinggal di
pinggiran kota, hidup sebagai petani,pedagang dan bekerja di pertambangan
Sistem pemerintahan Sparta bersifat militeristis, dengan mengutamakan latihan
kemiliteran dandisiplin yang keras bagi masyarakat. Pemerintahan Sparta
dijalankan oleh 2 orang raja yang absolut dan turun temurun. Selain Raja, ada
jabatan ephor selaku penasehat yang berjumlah 5orang. Lembaga yang lain
beranggotakan hanya 28 orang yang berusia 60 tahun atau lebih,disebut
Gereousia. Gereousia memiliki hak veto terhadap undang-undang yang diajukan oleh
DPR. Anggota DPR adalah semua laki-laki warga kota Sparta yang berusia30 tahun
atau lebih, mereka bersidang setiap bulan purnama.Dapat dikatakan Sparta
merupakandunia laki-laki. Laki-laki berperan sebagai tentara, pembuat hukum dan
peraturan. Kegiatan wanita terbatas sebagai isteri, ibu dan pengatur rumah
tangga.
2.
Athena
Kehidupan di Athena berbeda dengan
di Sparta. Jika warga Sparta mempunyaikewajiban untuk tugas-tugas pemerintahan
dan pertahanan negara maka warga Athena
dalam suasana demokrasi memiliki kemerdekaan berpikir, berpendapat serta
maju dalam bidangpolitik, ekonomi, seni batik, seni pahat, seni bangunan maupun
seni sastra. Athena mengalami evolusi pemerintahan yang sempurna. Semula
golongan aristokrat (bangsawan) mengesyahkan kekuasaan oligarkhi (pemerintahan
di tangan sekelompok orang). Kemudian beralih ke sistem pemerintahan tirany
(pemegang kekuasaan di tangan
satu orang yang berkuasa penuh)kemudian berubah lagi menjadi sistem
demokrasi.
Sistem pemerintahan di Athena mengenalbeberapa lembaga
antara lain :
a.Archon yaitu pelaksana pemerintahan berjumlah 9 orang.
b.Areopagos yaitu
dewan yang mengawasi pelaksanaan pemerintahan Archon, sekaligus merangkap
sebagai mahkamah agung. Anggotanya adalah mantan para archon.
c.Boule semacam DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) yang memiliki
tugas : menetapkan archon meminta pertanggungjawaban archon menghukum archon.
d. Dalam bidang pertahanan dan keamanan dipegang oleh 10
orang ahli siasat perang yang menguasai angkatan darat dan angkatan laut. Untuk
menjaga kehidupan yang demokratis maka ada kebiasaan untuk mengasingkan atau
mengucilkan seorang penguasa yang pada suatu tahap dalam pemerintahannya telah
dicurigai berusaha menjadi penguasa mutlak yang dapat membahayakan negara. Tindakan pengucilan itu disebut ostrakisme. Istilah
ostrakisme berasal dari kata ostr akon yaitu
pecahan pot dari tanah liat.
D. sosial Budaya
Kebiasaan Masyarakat Kreta Melakukan
Pemujaan. Hal yang paling menarik perhatian dari penemuan tersebut adalah
lempengan- lempengan terbuat dari tanah liat yang berukir abjad, salah
satu di antaranyabertuliskan : Swedia telah mempersembahkan 7 orang wanita,
anak lelaki dan perempuan masing± masing satu orang.´ Di luar dugaan, para
arkeolog pun berhasil menemukan tumpukan tulang manusia yang jumlahnya
mencapai 200 potong lebih, yang merupakan tulang tengkorak anak yang berusia
antara 10- 15 tahun, yang masih meninggalkan bekas dibunuh dengan benda tajam.
Setelah itu para arkeolog juga menemukan sebuah biara pemujaan. Dalam temuan
itu terbukti bahwa penduduk Crete telah melakukan pemujaan dengan
mengorbankan manusia hidup. Di dalam biara tersebut ditemukan
berbagai jenis wadah dari bahan keramik yang digunakan untuk melakukan
pemujaan, di atas meja pemujaan tergeletak seonggok tengkorak dari seorangremaja
dengan tinggi badan sekitar 165 cm, di samping meja pemujaan tersebut juga
ditemukan ada sebuah wadah tempat menampung darah dari sang korban, dan sebilah
pisau dari tembaga yang digunakan untuk membunuh. Sementara di dekat situ
terdapat seonggok tumpukan tengkorak lain dengan posisi kepala menengadah ke
atas, mengenakan cincin perak di salah satujarinya, dan seonggok lagi tengkorak
yang sedang menutupi wajah sang korban, mungkin adalah tulang tengkorak sang
ketua upacara beserta asistennya. Tak jauh dari tempat itu ada sekumpulan
tulang tengkorak yang serampangan, yang diduga merupakan para pejabat dan
pembantu.
Lelaki Minoa mengenakan kain cawat dan kilt (semacam rok). Perempuannya mengenakan jubah dengan lengan
baju yang pendek serta rok berlapis yang mengembang. Kerah baju mereka sangat
rendah sehingga menampilkan payudara yang terbuka. Perempuannya juga ada yang
mengenakan baju ketat tanpa tali kutang (strapless). Pola pakaiannya
menekankan pada pola geometrik simetris.
Agama bangsa Minoa lebih memuja dewi dengan pendeta perempuan sebagai penghubungnya. Patung pendeta perempuan dalam budaya
Minoa dan lukisan dinding menampilkan lelaki dan perempuan berpartisipasi dalam
semacam olahraga melompati banteng, membuat para ahli menyimpulkan bahwa lelaki
dan perempuan memiliki status sosial yang setara dalam sistem sosial Minoa. Diduga
sistem warisnya adalah matrilineal. Fresko (lukisan dinding) banyak menampilkan berbagai macam orang, jender (jenis
kelamin) dibedakan berdasarkan warna kulit: laki-laki berwarna kulit coklat
kemerahan, sementara perempuan berkulit putih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar