Kamis, 01 November 2012

SEJARAH POSITIF

Sejarah Positif

1. Sejarah Sebagai Peristiwa dan Sejarah
          Dari peristiwa-peristiwa masa lampau, hanya sedikit yang dapat diketahui dengan jelas. T idak semua sisa-sisa kehidupan di masa lampau dapat di ketahui secara lengkap. Oleh karena itu, sejarah juga dapat di pahami dari dua aspek, yaitu sebagai berikut :
a.     Sejarah sebagai peristiwa atau realitas, karena peristiwa atau kejadian sejarah itu benar-benar ada dan terjadi,kemudian peristiwa atau kejadian itu dianggap sebagai kenyataan sejarah
b.     Sejarah sebagai kisah sejarah. Dalam pengertian ini, sejarah di pandang sebagai kisah dari peristiwa-peristiwa masa lampau. Dalam bentuk kisah sejarah ini lah peristiwa masa lalu dihadirkan kembali sebagai data sejarah.
2. Sejarah Sebagai Ilmu
          Sebagai ilmuu,sejarah memiliki beberapa ciri. Adapun cirri-ciri sejarah sebagai berikut;
a.     Empiris
Ilmu sejarah termasuk ilmu-ilmu empiris. Empiris berasal dari bahasa Yunani empeiria yang berarti pengalaman. Sejarah bergantung pada pada pengalaman manusia. Pengalaman tersebut direkam dalam dokumen dan peninggalan-peninggalan sejarah lainnya. Sumber-sumber sejarah tersebut kemudian di teliti oleh para sejarawan untuk menemukan fakta. Setelah itu fakta-fakta tersebut di interpretasikan dan dilakukan penulisan sejarah.

b.     Memiliki Objek
Kata objek berasal dari bahasa latin objectus artinya yang di hadapan, sasaran, tujuan. Setiap ilmu harus memiliki tujuan dan objek material atau sasaran yang jelas membedakannya dengan ilmu lainnya. Sebagaimana banyak ilmu lainnya, objek yang di pelajari oleh sejarah sebagai ilmu adalah manusia dan masyarakat. Akan teatapi, sejarah lebih menekankan sasarannya kepada manusia dalam sudut pandang waktu.

c.      Memiliki Teori
Dalam bahasa yunani, theoria berarti renungan. Sama seperti ilmu social lainnya, sejarah mempunyai teori yang berisi kumpulan kaidah-kaidah pokok suatu ilmu.


d.     Memiliki Metode
Dalam bahasa yunani, methodos berarti cara. Dalam rangka penelitian,sejarah mempunyai metode tersendiri dengan menggunakan pengamatan. Jika suatu pernyataan tidak didukung oleh bukti-bukti yang kuat, maka pernyataan itu di tolak. Metode sejarah mengharuskan seseorang peneliti untuk berhati-hati dalam mengambil kesimpulan.
          Sebagai disiplin ilmu, sejarah mempelajari sepanjang kehidupan manusia,sejak manusia muncul din muka bumi sampai sekarang. Tentunya tidak semua peristiwa yang telah terjadi di masa lampau dapat di golongkan sebagai peristiwa sejarah. Peristiwa yang dapat di golongkan sebagai peristiwa sejarah memiliki cirri sebagai berikut;
a.     Peristiwa tersebut unik (peristiwa sejarah hanya sekali terjadi), dan
b.    Peristiwa tersebut besar pengaruhnya
Misalnya ; Peristiwa proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, walaupun berlangsungg singkat, tetapi sampai saat ini bangsa Indonesia dapat mengenyam kemerdekaanya.

Adapun sejarah sebagai ilmu,terdiri dari ;
a.     Ilmu Tentang Manusia
Sejarah akan bercerita tentang manusia dengan segala aktivitasnya baik itu peristiwa masa lalu, sekarang maupun masa yang akan datang.
b.     Ilmu Tentang Waktu
Jika berbicara tentang waktu,maka sejarah bersifat diakronis (peristiwa sejarah memanjang dalam waktu). Yang di di bicarakan dalam hal waktu,yaitu ; (1) Pekembangan, (2) Kesinambungan, (3) Pengulangan, (4) Perubahan.
c.      Ilmu Tentang Sesuatu Yang Mempunyai Makna Sosial
Perubahan di masyarakat yang di anggap sebagai sejarah apabila perubahan itu membawa dampak terhadap masyarakat itu sendiri.
d.     Ilmu Tentang Sesuatu Yang Tertentu, Satu-satunya dan Teruji
Sejarah adalah ilmu yang mempelajari tetntang peristiwa yang unik (satu-satunya). Sejarah juga harus terinci, detail (sejrah juga membahas peristiwa-peristiwa dari hal-hal besar sampai hal-hal kecil).



3. Sejarah Sebagai Ilmu
          Herodotus (425-484 SM) memandang sejarah sebagai cerita (story telling). Cerita sejarah yang di dominasi penggunaan narasi itu lah yyang menguatkan beberapa kalangan yang memandang sejarah sebagai seni. Sementara itu, dalam melakukan kegiatan sejarah, para sejarawan sering memperhatikan unsure-unsur keindahan (estetika) dengan maksud agar tulisan sejarah yang di hasilkannya itu enak di baca dan mudah di mengerti oleh pembaca.
          Terkait dengan kedudukan sejarah sebagai seni, kuntowijoyo memberikan beberapa argumentasi, yakni antara lain ;
a.     Sejarah Memerlukan Intuisi
Keterbatasan sumber dan data sejarah sering menyebabkan kebuntuan
sejarawan dalam mendeskripsikan suatu peristiwa sejarah. Untuk mengatasin keadaan seperti itu, sering kali sejarawan menggunakan kekuatan yang  bersifat instingtif, yang yang berupa intuisi dan ilham selama masa penelitian dan penulisan berlangsung. Dalam keadaan seperti itu, maka sejarawan secara tidak langsung telah berperan selayaknya  seorang pengarang. Perbedaanya, jika pengarang menggunakan kekuatan intuisi dan mencari ilham secara bebas dan tidak terikat pada sumber dan data sejarah. Sedangkan sejarawan harus bekerja keras berdasarkan sumber dan data sejarah untuk memperoleh intuisi dan ilham seperti yang diinginkan.

b.     Sejarah Memerlukan Imajinasi
Setiap kegiatan penulisan dan penelitian sejarah selalu memerlukan imajinasi dari sejarawan. Imajinasi yang di maksud lebih di perlukan untuk membayangkan beberapa kemungkinan yang berkaitan dengan beberapa pertanyaan, seperti : peristiwa yang terjadi pada waktu dan tempat tertentu, mengapa peristiwa tersebut biksa terjadi, bagaimana hal nya dengan peristiwa itu sendiri, siapa saja yang berperaan sebagai pelaku dalam peristiwa yang di maksud, dan sebagainya. Dengan demikian, imajinasi merupakan sesuatu bagian yang tidak bias di abaikan dalam kegiatan penelitian dan penulisan sejarah.


c.      Sejarah Memerlukan Emosi
Agar dapat menghasilkan cerita sejarah yang sanggup memberikan proses pewarisan nilai, pengembangan inspirasi, serta pendalaman makna edikatif sebagaimana yang di maksud, diperlukan keterlibatan emosional dari sejarawan. Keterlibatan emosional tersebut mulai tampak sejak proses interpretasi maupun proses penulisan suatu peristiwa sejarah. Dengan keterlibatan emosional seperti itu, maka sejrawan akan dapat menyatukan perasaannya dengen peristiwa sejarah yang menjadi objek kajian. Keterlibatan inilah yang membuat sejarawan berhasil menyajikan suatu tulisan sejarah yang hidup sehingga pembacanya seolah-olah dapat merasakan atau mengalami peristiwa tersebut. Namun demikian, keterlibatan emosi dalam penulisan sejarah tidak boleh menggeser kedudukan sumber dan data sejarah sebagai dasar penulisan,sehingga sejarawan tidak terjebak dalam unsur subjektivitas.

d.     Sejarah Memerlukan Gaya Bahasa
Pada umumnya suatu tulisan sejarah akan menjadi suatu sajian yang menarik jika mendeskripsikan secara detail dan disajikan dengan gaya bahasa yang menarik. Informasi tentang suatu peristiwa sejarah akan terhenti sebatas sebagai informasi yang kering dan tanpa makna jika tidak di deskripsikan secara detail dan dikemas dengan menggunakan gaya bahasa yang menarik. Sebaliknya, penggunaan gaya bahasa yang memadai akan mengantarkan pembaca tidak sekedar menerima informasi sejarah yang di baca melainkan juga memberikan kekuatan inspiratif, kekuatan imajinatif, dan kekuatan edukatif. Hal ini karena deskripsi yang detail dan gaya bahasa yang menarik akan membawa pembaca seolah-olah melihat secara langsung atau terlibat secara emosional dengan peristiwa sejarah yang sedang di kaji.

Jadi, perbedaan sejarah negatif dan positif adalah terletak pada unsur-unsur yang terdapat pada masing-masing jenis sejarah itu.


SEJARAH NEGATIF

 Sejarah Negatif
          Dilihat dari sisi negatif nya, sejarah itu ;
1.Bukan Mitos
Dalam bahasa yunani mythos berarti dongeng. Sama-sama menceritakan masa lalu, tetapi sejarah berbeda dengan mitos. Mitos menceritakan masa lalu dengan waktu yang tidak jelas, kejadian yang tidak masuk akal orang masa kini. Mitos biasanya dimulai dengan kata empunya cerita atau shahibul hikayat. Mitos-mitos mempunyai kegunaan tersendiri, tetapi mitos bukan sejarah. D alam mitos tidak ada penjelasan tentang kapan peristiwa terjadi, sedangkan dalam sejarah, semua oeristiwa secara persis kapan terjadinya.
2. Bukan Filsafat
        Karena filsafat merupakan hasil-hasil anggapan atau pola pikir manusia yang di kembangkan dengan memasukkan logika-logika yang dianggap memiliki kebenaran. Sedangkan sejarah adalah peristiwa yang benar-benar terjadi dan dapat di buktikan dengan bukti, fakta dan data.
3. Bukan Ilmu Alam
        Di satu pihak, ilmu-ilmu alam bertujuan menemukan hokum-hukum umum bersifat nomodetis. Sedangkan sejarah menuliskan hal-hal yang khas dan unik atau bersifat ideografik (ilmu yang menuliskan fikiran pelaku).
4. Bukan Sastra
          Sejarah bukan lah suatu karya yang di buat atau di munculkan oleh para sastrawan. Karena sejarah merupakan suatu peristiwa yang  benar-benar terjadi adanya. Sedangkan sastra adalah hasil imajinasi semata yang tidak memiliki data ataupun fakta yang nyata.

MAJAPAHIT


MAJAPAHIT

 Sesudah Singhasari mengusir Sriwijaya dari Jawa secara keseluruhan pada tahun 1290 , Singhasari menjadi kerajaan paling kuat di wilayah tersebut. Hal ini menjadi perhatian Kubilai Khan , penguasa Dinasti Yuan di Tiongkok . Ia mengirim utusan yang bernama Meng Chi [9] ke Singhasari yang menuntut upeti . Kertanagara , penguasa kerajaan Singhasari yang terakhir menolak untuk membayar upeti dan mempermalukan utusan tersebut dengan merusak wajahnya dan memotong telinganya. Kublai Khan marah dan lalu memberangkatkan ekspedisi besar ke Jawa tahun 1293.  Ketika itu,Jayakatwang,adipati Kediri , sudah membunuh Kertanagara. Atas saran Aria Wiraraja , Jayakatwang memberikan pengampunan kepada Raden Wijaya , menantu Kertanegara, yang datang menyerahkan diri. Raden Wijaya kemudian diberi hutan Tarik . Ia membuka hutan itu dan membangun desa baru. Desa itu dinamai Majapahit , yang namanya diambil dari buah maja , dan rasa "pahit" dari buah tersebut. Ketika pasukan Mongol tiba, Wijaya bersekutu dengan pasukan Mongol untuk bertempur melawan Jayakatwang. Raden Wijaya berbalik menyerang sekutu Mongolnya sehingga memaksa mereka menarik pulang kembali pasukannya secara kalang-kabut karena mereka berada di teritori asing. Saat itu juga merupakan kesempatan terakhir mereka untuk menangkap angin muson agar dapat pulang, atau mereka harus terpaksa menunggu enam bulan lagi di pulau yang asing.

 Tanggal pasti yang digunakan sebagai tanggal kelahiran kerajaan Majapahit adalah hari penobatan Raden Wijaya sebagai raja, yaitu pada tanggal 10 November 1293. Ia dinobatkan dengan nama resmi Kertarajasa Jayawardhana . Kerajaan ini menghadapi masalah. Beberapa orang terpercaya Kertarajasa, termasuk Ranggalawe , Sora , dan Nambi memberontak melawannya, meskipun pemberontakan tersebut tidak berhasil. Slamet Muljana menduga bahwa mahapatih Halayudha lah yang melakukan konspirasi untuk menjatuhkan semua orang terpercaya raja, agar ia dapat mencapai posisi tertinggi dalam pemerintahan. Namun setelah kematian pemberontak terakhir ( Kuti ), Halayudha ditangkap dan dipenjara, dan lalu dihukum mati. Wijaya meninggal dunia pada tahun 1309. Anak dan penerus Wijaya, Jayanegara , adalah penguasa yang jahat dan amoral. Ia digelari Kala Gemet , yang berarti "penjahat lemah". Pada tahun 1328 , Jayanegara dibunuh oleh tabibnya, Tanca. Ibu tirinya yaitu Gayatri Rajapatni seharusnya menggantikannya, akan tetapi Rajapatni memilih mengundurkan diri dari istana dan menjadi pendeta wanita. Rajapatni menunjuk anak perempuannya Tribhuwana Wijayatunggadewi untuk menjadi ratu Majapahit. Selama kekuasaan Tribhuwana, kerajaan Majapahit berkembang menjadi lebih besar dan terkenal di daerah tersebut. Tribhuwana menguasai Majapahit sampai kematian ibunya pada tahun 1350. Ia diteruskan oleh putranya, Hayam Wuruk . Kejayaan Majapahit Hayam Wuruk, juga disebut Rajasanagara, memerintah Majapahit dari tahun 1350 hingga 1389 .

Pada masanya Majapahit mencapai puncak kejayaannya dengan bantuan mahapatihnya, Gajah Mada . Di bawah perintah Gajah Mada ( 1313-1364) , Majapahit menguasai lebih banyak wilayah. Pada tahun 1377 , beberapa tahun setelah kematian Gajah Mada, Majapahit melancarkan serangan laut ke Palembang , menyebabkan runtuhnya sisa-sisa kerajaan Sriwijaya . Menurut Kakawin Nagarakretagama pupuh XIII- XV, daerah kekuasaan Majapahit meliputi Sumatra , semenanjung Malaya , Borneo , Sulawesi , kepulauan Nusa Tenggara , Maluku , Papua , dan sebagian kepulauan Filipina. Namun demikian, batasan alam dan ekonomi menunjukkan bahwa daerah- daerah kekuasaan tersebut tampaknya tidaklah berada di bawah kekuasaan terpusat Majapahit, tetapi terhubungkan satu sama lain oleh perdagangan yang mungkin berupa monopoli oleh raja. Majapahit juga memiliki hubungan dengan Campa , Kamboja , Siam , Birma bagian selatan, dan Vietnam , dan bahkan mengirim duta-dutanya ke Tiongkok . Jatuhnya Majapahit Sesudah mencapai puncaknya pada abad ke-14 , kekuasaan Majapahit berangsur-angsur melemah. Tampaknya terjadi perang saudara ( Perang Paregreg ) pada tahun 1405-1406 , antara Wirabhumi melawan Wikramawardhana.

 Demikian pula telah terjadi pergantian raja yang dipertengkarkan pada tahun 1450- an, dan pemberontakan besar yang dilancarkan oleh seorang bangsawan pada tahun 1468. Dalam tradisi Jawa ada sebuah kronogram atau candrasengkala yang berbunyi sirna ilang kretaning bumi . Sengkala ini konon adalah tahun berakhirnya Majapahit dan harus dibaca sebagai 0041 , yaitu tahun 1400 Saka , atau 1478 Masehi . Arti sengkala ini adalah “sirna hilanglah kemakmuran bumi”. Namun demikian yang sebenarnya digambarkan oleh candrasengkala tersebut adalah gugurnya Bre Kertabumi , raja ke-11 Majapahit, oleh Girindrawardhan . Ketika Majapahit didirikan, pedagang Muslim dan para penyebar agama sudah mulai memasuki Nusantara . Pada akhir abad ke-14 dan awal abad ke-15 , pengaruh Majapahit di seluruh Nusantara mulai berkurang. Pada saat bersamaan, sebuah kerajaan perdagangan baru yang berdasarkan Islam , yaitu Kesultanan Malaka , mulai muncul di bagian barat Nusantara. Catatan sejarah dari Tiongkok, Portugis ( Tome Pires ), dan Italia ( Pigafetta ) mengindikasikan bahwa telah terjadi perpindahan kekuasaan Majapahit dari tangan penguasa Hindu ke tangan Adipati Unus , penguasa dari Kesultanan Demak , antara tahun 1518 dan 1521 M.

ARTEFAK PENINGGALAN ZAMAN PRASEJARAH SERTA CIRI DAN KEGUNAANNYA


ARTEFAK PENINGGALAN ZAMAN PRASEJARAH SERTA CIRI DAN KEGUNAANNYA

1. ZAMAN PALAEOLITHIKUM
Pada jaman palaeolithikum, manusia telah berusaha memperlengkapi tubuhnya untuk bertahan hidup. Dari situlah mereka mulai menggunakan alat-alat yang mereka temukan dari alam, Hasil-hasil kebudayaan yang tertua di Indonesia ditemukan di sekitar daerah Pacitan dan Ngandong. Kebudayaan Pacitan di tahun 1935, ditemukan alat-alat semacam kapak yang dinamakan kapak genggam oleh von Koenigswald di dekat Pacitan.
Alat itu serupa kapak tetapi tidak  bertangkai dan digunakan dengan cara digenggam dalam tangan. Kapak-kapak yangditemukan dikerjakan dengan kasar. Alat-alat pacitan ini disebut chopper (alat penetak).
Kapak genggam terkenal juga dengan sebutan kapak perimbas, atau dalam ilmu prasejarah disebut dengan chopper artinya alat penetak.
Pembuatan kapak genggam dilakukan dengan cara memangkas salah satu sisi batu sampai menajam dan sisi lainnya dibiarkan apa adanya sebagai tempat menggenggam.

Di sekitar daerah Nganding dan Sidorejo dekat Ngawi, Madiun (Jawa Timur) ditemukan kapak genggam dan alat-alat dari tulang dan tanduk. Alat-alat dari tulang tersebut bentuknya ada yang seperti belati dan ujung tombak yang bergerigi pada sisinya. Adapun fungsi dari alat-alat tersebut adalah untuk mengorek ubi dan keladi dari dalam tanah, serta menangkap ikan.


Selain alat-alat dari tulang yang termasuk kebudayaan Ngandong, juga ditemukan alat alat lain berupa alat alat kecil terbuat dari batu yang disebut dengan flakes atau alat serpih. Flakes selain terbuat dari batu biasa juga ada yang dibuat dari batu-batu indah berwarna seperti calsedon.
2.  ZAMAN MESOLITHIKUM
Ciri kebudayaan Mesolithikum tidak jauh berbeda dengan kebudayaan Palaeolithikum, tetapi pada masa Mesolithikum manusia yang hidup pada zaman tersebut sudah ada yang menetap sehingga kebudayaan Mesolithikum yang sangat menonjol dan sekaligus menjadi ciri dari zaman ini yang disebut dengan kebudayaan Kjokkenmoddinger dan Abris sous Roche.
Kjokkenmoddinger Suatu corak istimewa dari jaman ini adalah peninggalan yang disebut sebagai Kjokkenmoddinger yang diambil dari bahasa Denmark kjokken yang berarti dapur danmodding yang berarti sampah yang kemudian arti harafiahnya berarti sampah dapur.Peninggalan ini ditemukan di sepanjang pantai timur Sumatra Timur Laut. Bekas-bekas ini menunjukkan telah adanya penduduk pantai yang tinggal dalam rumah-rumah bertonggak. Hidupnya terutama dari siput dan kerang. Kulit-kulit dari siput dan kerangitu dibuang selama bertahun-tahun sehingga membentuk bukit kerang yang tinggi. Bukit inilah yang disebut sebagai kjokkenmoddinger.
Dari dalam bukit-bukit kerang ituditemukan banyak kapak genggam yang berbeda dari chopper. Kapak tersebutselanjutnya disebut pebble atau kapak Sumatra. Terbuat dari batu kaliyang dipecah atau dibelah. Sebuah kapak lagi ditemukan yang terdapat hanya di jaman mesolithikum, yangdisebut sebagai hache courte. Kapak ini kira-kira berbentuk setengah lingkaran danseperti kapak genggam juga dibuatnya dengan memukuli dan memecahkan batu, dantidak diasah. Sisi tajamnya berada pada sisi lengkung.
Selain kapak-kapak yangditemukan di bukit kerang tersebut, ditemukan pula berbagai pipisan (batu penggiling serta landasannya). Pipisan ini tidak hanya digunakan untuk menggiling makanan tetapi juga untuk menghaluskan cat merah yang ada dari bekas-bekasnya.
Abris Sous Roche gua yang dipakai sebagai tempat tinggal. Gua-gua itu sebenarnya lebihmenyerupai ceruk-ceruk di dalam batu karang yang cukup untuk memberi perlindunganterhadap hujan dan panas. Di dalam dasar gua itu didapatkan banyak peninggalankebudayaan dari jenis palaeolithikum hingga permulaan mesolithikum walaupunsebagian besar dari jaman mesolithikum.
Alat-alat yang ditemukan banyak sekali seperti alat-alat batu, seperti ujung panah dan dan flakes, batu-batu penggilingan, kapak-kapak yang sudah diasah, alat-alat dari tulang dan tanduk rusa dan juga alat-alat dari perungguatau besi. Begian terbesar dari alat-alat yang ditemukan itu terdiri dari alat-alat tulang,sehingga timbul istilah Sampung Bone-Culture.
Kebudayaan Bacson-Hoabinh
Di daerah pegunungan Bacson dan di daerah Hoabinh di Indo-China, ditemukan alat-alat dengan kebudayaan mesolithikum. Terdapat kapak-kapak yang masih kasar disamping kapak yang sudah diasah tajamnya. Selain itu juga banyak pebbles dan alat-alatdari tulang. Selain alat-alat tersebut, banyak ditemukan juga tulang manusia.



Di daerah Bandung ditemukan hasil-hasil kebudayaan berupa flakes yang dibuatdari batu indah yang hitam warnanya, yaitu obsidian. Flakes obsidian tersebut biasa disebut microlith yang artinya batu kecil. Karena flakes juga banyak yang berukurankecil, maka dibuat perbedaan antra microlith dengan flakes kecil. Maka yang dinamakan microlith adalah alat-alat betu kecil yang bentuknya geometris (segitiga, trapezium, atau setengah lingkaran) sedangkan yang sisinya tidak tajam diberi gerigi. Selain flakes dari obsidian, ditemukan pula pecahan tembikar dan benda-benda perunggu.
Hasil-hasil Kesenian
Di antara alat-alat batu yang ditemukan di kjokkenmoddinger ada dua buah kapak yang diberi hiasan, yang satu digambar dengan garis-garis sejajar dan yang lain digambar dengan semacam gambar mata. Di gua Leang-leang di Sulawesi Selatan ditemukangambar berwarna seekor babi hutan sedang lari dan di beberapa gua lainnya terdapat cap tangan yang berwarna merah
3. ZAMAN NEOLITHIKUM
Neolithikum adalah kebudayaan yang pertama boleh dikatakan tersebar di seluruh kepulauan kita.Kebudayaan inilah yang menjadi dasar sesungguhnya dari kebudayaan Indonesia sekarang,meskipun tentu saja anasir-anasir palaeolithikum dan Mesolithikum yang ikut serta membentuk dasar itu tak dapat diabaikan.
Dikatakan bahwa Neolithikum adalah suatu Revolusi yang sangat besar dalam peradaban Manusia.Perubahan dari food gathering menjadi food producing yang dimaksud dengan Revolusi. Penghidupan mengembara telah lampau, orang telah mengenal bercocok tanam dan beternak. Orang sudah bertempat tinggal tetap dengan kepandaian membuat rumah. Hidup berkumpul berarti pembentukan suatu masyarakat yang memerlukan segala peraturan kerja sama.Pembagian kerja memungkinkan perkembangan berbagai macam dan cara penghidupan di dalam ikatan kerja sama itu.Kerajinan tangan ,seperti menenun dan membuat periuk belanga,sangat mendapat kemajuan.
Menurut alat-alatnya yang ditemukan dan yang menjadi corak khusus ,Neolithikum Indonesia dapat dibagi dalam dua golongan besar ,yaitu kebudayaan kapak persegi dan kebudayaan kapak lonjong.

KAPAK PERSEGI
Nama kapak Persegi itu berasal dari von Heine Geldern,berdasarkan kepada penampang-alang dari alat-alatnya,yang berupa persegi panjang atau juga berbentuk Trapesium.Yang dimaksudkan dengan Kapak Persegi itu bukan hanya kapak saja,tetapi banyak lagi alat-alat lain nya dari berbagai ukuran dan berbagai keperluan:yang besar yaitu beliung atau pacul, dan yang kecil yaitu Tarah, yang tentunya digunakan untuk mengerjakan kayu.Alat-alat itu semuanya sama bentuknya ,agak melengkung sedikit, dan diberi bertangkai yang diikatkaan kepada tempat lengkung itu.

Bahan pembuatan Kapak ini adalah:
·         Untuk kapak biasa dibuat dari batu api
·         Untuk kapak perhiasan dibuat dari chalcedon,mempunyai fungsi sebagai alat upacara,tanda kebesaran kepada keluarga,juga sebagai alat tolak bala.
Kapak Chalcedon
Kapak-kapak persegi ini di Indonesia terutama sekali didapatkan di Sumatra,Jawa,dan Bali.Di bagian Timur Negeri kita,ialah Nusa Tenggara,Maluku,Sulawesi ,dan juga di Kalimantan,di Malaysia barat dan Hindia Belakang,sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa arus kebudayaan kapak persegi itu datangnya di Negeri kita dari daratan Asia melalui jalan barat.

Kapak lonjong
            Nama Kapak Lonjong itu didasarkan atas penampang-alangnya yang berbentuk lonjong.Bentuk kapaknya sendiri bundar telor.Ujungnya yang agak lancip ditempatkan di tangkai dan ujung lainnya yang bulat diasah sehingga tajam.
Di antara kapak-kapak Lonjong itu ada pula yang rupanya hanya dipergunakan untuk Upacara Saja.Dibuatnya dari batu yang lebih bagus dari yang untuk perkakas biasa,dan dikerjakan nya lebih halus pula.
Daerah pusat kapak Lonjong di Kepulauan kita ialah Irian.Tetapi kapak itu juga ditemukan di Seram,Gorong,Tanimbar,Leti,Minahasa,dan Serawak(Kalimantan Utara).

PERHIASAN,GERABAH,DAN PAKAIAN
Pada jaman Neolithikum selain berkembang kapak persegi dan kapak lonjong juga terdapat barang-barang yang lain seperti perhiasan, gerabah dan pakaian. Perhiasan yang banyak ditemukan umumnya terbuat dari batu, baik batu biasa maupun batu berwarna/batu permata atau juga terbuat dari kulit kerang.Selain perhiasan, gerabah juga baru dikenal pada zaman Neolithikum, dan teknik pembuatannya masih sangat sederhana, karena hanya menggunakan tangan tanpa bantuan roda pemutar seperti sekarang.
Sedangkan pakaian yang dikenal oleh masyarakat pada zaman Neolithikum dapat diketahui melalui suatu kesimpulan penemuan alat pemukul kayu di daerah Kalimantan dan Sulawesi Selatan. Hal ini berarti pakaian yang dikenal pada zaman Neolithikum berasal dari kulit kayu. Dan kesimpulan tersebut diperkuat dengan adanya pakaian suku dayak dan suku Toraja, yang terbuat dari kulit kayu.
4.JAMAN LOGAM
Jaman Logam yaitu dimana orang sudah dapat membuat alat-alat dari Logam,yang ternyata lebih kuat dan lebih mudah dikerjakan daripada batu. Jaman Logam terbagi atas:
a.Jaman Tembaga
Orang menggunakan tembaga sebagai bahan pembuatan alat-alat nya.Tidak semua daerah di Dunia mendapat jaman ini.Asia Tenggaratermasuk Indonesia, langsung mengalami jaman perunggu.
 b.Jaman Perunggu
Orang telah mendapatkan logam campuran yang lebih keras dari tembagauntuk pembuatan alat-alatnya, yaitu perunggu, hasil pencampur daritembaga dan timah. Hasil-hasil yang terpenting dari kebudayaan Perunggu negeri kita adalah Kapak Corong dan Nekara.
c.Jaman Besi
Orang telah dapat merebus besi dari bijinya untuk dituang menjadi alat-alat yang diperlukan. Peleburan besi minta panas yang jauh lebih tinggidaripada tembaga atau perunggu, maka alat-alat dari jaman besi lebihsempurna. Jaman besi merupakan jaman terakhir dari jaman prasejarah.Dengan berakhirnya jaman ini, maka jaman sejarah telah dimulai.
5.MEGALITHIKUM (JAMAN BATU BESAR)
Yang dimaksudkan dengan kebudayaan Megalithikum ialah Kebudayaan yang terutama menghasilkan bangunan-bangunan dari batu-batu besar.Batu-batu ini biasanya tidak dikerjakan halus-halus,hanya diratakan secara kasar saja untuk mendapat bentuk yang diperlukan.
Adapun hasil-hasil yang terpenting dari kebudayaan Megalithikum adalah:
a.Menhir
Menhir rupanya seperti tiang atau tugu,yang didirikan sebagai tanda peringatan dan melambangkan arwah nenek moyang,sehingga menjadi benda pujaan.
b.Dolmen
Dolmen rupanya seperti meja batu berkakikan menhir.Ada Dolmen yang menjadi tempat saji dan pemujaan kepada nenek moyang,ada pula yang dibawahnya terdapat kuburan.
c.Sarcophagus atau Keranda
Sarcophagus atau Keranda rupanya seperti Palung atau Lesung, Tetapi mempunyai Tutup.
d.Kubur Batu
Kubur Batu sebenarnya tak berbeda dengan peti mayat dari batu.Keempat sisinya berdindingkan papan-papan batu,begitu pula alas dan bidang atas nya dari papan batu.Bedanya dari Keranda ialah bahwa Keranda itu adalah satu buah batu besar yang dicekungkan bagian atasnya seperti lesung dan dibuatkan tutup batu tersendiri,sedangkan kubur batu merupakan peti yang papan-papan nya lepas satu dari lainnya.
e.Punden Berundak-Undak
Punden Berundak-Undak yaitu bangunan pemujaan yang tersusun bertingkat-tingkat.
f.Arca-Arca
Di antaranya ada yang mungkin melambangkan Nenek Moyang dan Menjadi Pujaan.