Rabu, 08 Mei 2013

SEJARAH TEMPE


Sejarah Industri Tempe
Tempe adalah makanan hasil vermentasi kedelai yang memberikan variasi dalam menikmati kacang kedelai. Proses vermentasi dari kacang kedelai ini melewati proses-proses rumit yang membutuhkan keterampilan dan pengalaman yang cukup untuk mengahasilkan tempe yang dapat di nikmati dengan berbagai cara sesuai dengan selera orang yang menyukainya. Namun, makanan ini memiliki harga yang terjangkau sehingga membuat makanan yang berasal dari kacang kedelai ini menjadi primadona bagi kalangan masyarakat menengah kebawah sebagai makanan ringan maupun menjadi pendamping makanan pokok masyarakat Indonesia. Makanan ini memiliki musuh dalam pemasarannya, dimana ikan dan daging ayam mempengaruhi penjualan tempe. Jika harga ikan dan daging ayam mahal, maka para konsumen lebih memilih tempe sebagai santapannya, namun ketika harga ikan dan daging ayam merosot turun, tempe pun menjadi tak tersentuh. Karena gizi yang di miliki tempe sebanding dengan daging, sehingga tidak heran tempe menjadi makanan pengganti makan yang berasal hewani hewani.
Terlihat sebagai makanan murahan, tetapi jangan pernah memandang sebelah mata makanan ini. Beberapa tahun lalu ketika cuaca di Amerika sedang tidak baik, terjadi kenaikan harga kedelai yang melambung sampai dengan dua kali lipat, akibatnya para pengusaha tempe mengadakan mogok produksi yang membuat negri ini krisis tempe. Maslahat ini pun diangkat menjadi masalah nasional sampai anggota DPR RI pun mengadakan rapat untuk menyelesaikan masalah ini. Hasil dari rapat itu memberikan keleluasaan pada importir kedelai dengan tidak dikenakan beacukai impor dan sampai saat ini kedelai telah kembali dengan harga normal. Dari keadaan di atas masyarakat Indonesia dapat dikatakan telah kecanduan terhadap makanan ini.
Masa lalu dari tempe ini tidak begitu jelas kapan dan siapa yang pertama kali melakukan pembuatannya. Jika beberapa pendapat mengatakan di bawa oleh orang-orang tiongkok dimana sejalan dengan makanan yang bernama tahu atau pun tauco yang merupakan variasi makanan dari kedelai saya rasa kurang tetap, namun pembuatannya sejalan dengan tahu. Dimana limbah pembuatan tahu yang di buang kemudian tumbukan limbah tahu itu membentuk kapang. Hal tersebut seuai dengan jenis tempe yang lainnya dimana merupakan limbah, seperti tempe gembus yang merupakan limbah kacang tanah atau yg lebih dikenal dengan oncom di beberapa daerah dan dengan banyaknya produsen tahu yang juga identik juga memproduksi tempe. Jika dibawa oleh pedagang dari tiongkok, mengapa produsen tempe dari dulu hingga kini tidak ada yang merupakan orang tiongkok ataupun suku lainnya melainkan hanya orang-orang jawa yang memproduksi tempe. Sampai dengan mereka merantau di berbagai daerah di Indonesia bahkan ke berbagai benua masih banyak orang-orang jawa yang membuat tempe sebagai mata pencaharian. Di daratan eropa tempe dikenalkan oleh orang-orang Belanda, itupun dengan membawa imigran-imigran dari Indonesia kemudian tempe terus berkembang di beberapa negara-negara di Amerika. Sehingga saya lebih senang menyebut tempe dengan sebutan “Persembahan dari Jawa untuk Dunia”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar