Perkembangan Industri
Rumah Tangga
Gamelan jawa menjadi suatu benda
yang ikut serta dalam perdangan internasional, bahkan memiliki harga lebih
murah sampai 50% dibandingkan dengan
buatan cina, seperti yang di sampaikan
oleh rafles (1904) bahkan terdapat 33 kampung perajin tembaga di
Sumedang.Pada
abad ke-18 adalah tahap tahapan industry rumahan berkembang, barulah sekitar pertengahan
abad ke-18 tumbuh modern daan barat. Menurut Rafles ada bebrapa model industry
rumah tangga pada masa itu, seperti berikut ;1. Penenunan
kain, pemintalan benang atau barang-barang tekstil
2. Tukang
kayu ukiran
3. Alat-alat
dari besi
4. Pengrajin
emas dan perak yang dibuat untuk hiasan
5. Senjata
untuk perang maupun untuk perorangan
6. Bata
genteng
7. Pengrajin
batu permata
8. Pengrajin
barang-barang dari kulit
9. Benda-benda
dari tanah liat, seperti guci, kendi, piring dan lain sebagainya
10. Menganyam
bambu, nipah dan rotan
11. Minyak
goreng dan lampu
12. Pengrajin
barang dari tanduk, tulang dan batok kelapa
13. Pembuatan
alat tulis, seperti daun lontar, kertas, tinta tulis
Karena
perang antara Belanda dengan Inggris lumpuhlah industry tekstil Belanda. Untuk
memenuhi kebutuhan tanah airnya, Belanda menggencarkan pembangunan industry tekstil
di Indonesia. Namun selepas perang itu Belanda membangun sendiri industry
tekstil di negerinya, akibatnya industry tekstil di Indonesia merosot tajam
karena negeri Belanda telah mampu memenuhi kebutuhannya sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar